BIOTEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME
Bioteknologi umumnya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, khamir, dan kapang, dengan alasan:
- Pertumbuhannya cepat
- Sel – selnya memiliki kandungan protein yang tinggi
- Dapat menggunakan produk – produk sisa sebagai substratnya
- Menghasilkan produk yang tidak toksik
- Sebagai organisme hidup
Bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme, penemuan dan penyelesaian masalah pangan, obat – obatan, pembasmian hama tanaman, pencemaran, dan pemisahan logam dari bijih logam.
MIKROORGANISME PENGUBAH DAN PENGHASIL MAKANAN ATAU MINUMAN
Mikroorganisme dapat mengubah nilai gizi makanan atau minuman dalam proses fermentasi, perubahan enzimatik secara anaerob dari senyawa organik yang lebih sederhana. Mikroorganisme pada fermentasi menyebabkan perubahan senyawa – senyawa kompleks pada makanan atau minuman menjadi senyawa yang lebih sederhana dan peningkatan cita rasa dan aroma makanan atau minuman.
Baca juga : Ciri - Ciri Monera dan Protista
MIKROORGANISME PENGUBAH DAN PENGHASIL MAKANAN ATAU MINUMAN
Mikroorganisme dapat mengubah nilai gizi makanan atau minuman dalam proses fermentasi, perubahan enzimatik secara anaerob dari senyawa organik yang lebih sederhana. Mikroorganisme pada fermentasi menyebabkan perubahan senyawa – senyawa kompleks pada makanan atau minuman menjadi senyawa yang lebih sederhana dan peningkatan cita rasa dan aroma makanan atau minuman.
Mikroorganisme dapat dijadikan langsung sebagai sumber makanan, karena:
- Massa mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dalam waktu satu jam, sedangkan massa tumbuhan atau hewan memerlukan waktu berminggu – minggu
- Massa mikroba minimal mengandung 40% protein serta memiliki kandungan vitamin dan mineral tinggi
MIKROORGANISME PENGHASIL OBAT
Berikut adalah pengaplikasian mikroorganisme untuk menghasilkan obat, seperti:
Antibiotik
Antibiotik = senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Beberapa contoh antibiotik:
- Penisilin – diproduksi secara komersial dicampurkan dengan berbagai senyawa, namun komponen utama berupa penisilin
- Sefalosporin – dihasilkan oleh jamur Cephalosporium yang ditemukan pada tahun 1948
- Tetrasiklin – dihasilkan oleh bakteri Streptomycin aureofaciens
- Eritromisin – memiliki kisaran yang sama dengan penisilin.
Toksisitas selektif pada antiobiotik dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, namun tidak menyebabkan kerusakan pada sel – sel inang atau sel – sel tubuh manusia.
Vaksin
Vaksin = mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin berasal dari:
- Mikroorganisme yang telah mati – digunakan unutk mengahsilkan vaksin batuk rejan dari bakteri penyebab batuk rejan.
- Mikroorganisme yang telah dilemahkan – caksin yang dihasilkan dari mikroorganisme yang sudah dilemahkan (vaksin atenuasi)
- Suatu substansi mikroorganisme yang tidak menyebabkan penyakit – vaksin diferti dan tetanus yang dihasilkan dari susbtansi toksin (toksoid) yang sudah tidak berbahaya dari bakteri. Toksoid bertujuan untuk merangsang produksi antibodi.
MIKROORGANISME PEMBASMI HAMA TANAMAN
Mikroorganisme di alam dapat dijadikan sebagai agen pengendali hayati, yaitu pengendalian terhadap hama dengan menggunakan musuh alami. Misalnya pengendalian hama serangga pada tanaman pertanian dengan menggunakan bakteri pantogen serangga, yaitu Bacillus thuringiensis (Bt).
Beberapa Bt yang tersedia secara komersial dengan hama targetnya:
- Bt varietas tenebrionis – menyerang kumbang kentang colorado dan larva kumbag daun
- Bt varietas kurstaki – menyerang berbagai jenis ulat tanaman pertanian
- Bt varietas israelensis – menyerang nyamuk dan lalat hitam
- Bt varietas aizawai – menyerang larva ngengat dan berbagai ulat, terutama ulat ngengat diamondback
MIKROORGANISME PENGOLAH LIMBAH
Pemrosesan limbah secara aerob terdiri dari dua metode pengolohan, prose yang menggunakan lumpur aktif dan proses yang menggunakan saringan tetes.
Pengolahan dengan lumpur aktif = pengolahan limbah cair dengan membiakkan bakteri aerobik dalam suatu tangki limbah yang diberi aerasi dengan tujuan untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam limbah. Bakteri yang berperan adalah bakteri heterotrof.
Pengolahan dengan lumpur aktif = pengolahan limbah cair dengan membiakkan bakteri aerobik dalam suatu tangki limbah yang diberi aerasi dengan tujuan untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam limbah. Bakteri yang berperan adalah bakteri heterotrof.
Pengolahan dengan saringan tetes = pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan teknologi biofilm. Biofilm = lapisan mikroorganisme yang menutupi hamparan saringan atau filter pada dasar tangki limbah.
Penguraian lumpur = proses penguraian bahan padat yang terakumulasi deri pemrosesan aerob atau dari endapan perlakuan fisiksebelumnya. Lumpur tersebut dibiarkan selama dua hingga tiga minggu di dalam suatu tangki yang tidak mengandung oksigen, pada suhu sekitar 30oC – 40oC.
Baca juga : Praktek Pembuatan Tempe
MIKROORGANISME PEMISAH LOGAM DARI BIJIH LOGAM
Peranan mikroorganisme di dalam proses ekstrasi logam dari bijihnya akan menjadi semakin penting karena alasan – alasan berikut:
- Deposit – deposit mineral yang lebih kaya sudah banyak berkurang.
- Metode pengolahan bijih secara tradisional yaitu dengan peleburan, merupakan penyebab utama polusi udara dan kini banyak ditentang oleh kelompok pencinta lingkungan.
Mikroorganisme mampu memperbaiki kedua keadaan ini. Misalnya, beberapa bakteri aerobik autotrofik, Thiobacillus oxidans dan T. Ferroxidans bila ditumbuhkan dalam lingkungan yang mengandung bijih tembaga akan menghasilkan asam dan mengoksidasi bijih tersebut disertai pemisahan logam tembaganya. Proses ini disebut pencucian mikrobial.
Demikianlah materi kali ini mengenai "Bioteknologi Dengan Menggunakan Organisme". Semoga bermanfaat buat kalian semua.
Posting Komentar untuk "BIOTEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME"
Posting Komentar