Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan

Setelah terjadinya penyerbukan, inti generatif serbuk sari akan membelah menjadi dua sel sperma (gamet jantan). Satu sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sprema yang lain menyatu dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung embrio untuk membentuk endosperma. Penyatuan dua sperma dengan sel -sel yang berbeda dalam kantung embrio disebut Pembuahan ganda. Setelah fertilisasi ganda, bakal biji dan bakal buah akan berkembang menjadi buah.

Struktur Biji
Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan. embrio dan persediaan makanannya terbungkus oleh selaput biji.

Pada biji kacang (dikotil) terlihat bahwa embrio melekat pada kotiledon, terdapat sumbu embrionik yang disebut hipokotil, terdapat radikula yang merupakan bakal akar. bagian sumbu embrionik diatas kotiledon adalah epikotel. Pada ujungnya terdapat plumula yang merupakan bakal akar.

Perkecambahan Biji
Perkecambahan biji bergantung pada imbisisi. Imbisisi merupakan penyerapa air oleh biji. Organ pertama yang muncul dari biji yang berkecambah dinamakan radikula (bakal akar). 

Faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasannya:

Gen
Ukuran, bentuk, dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh gen - gen yang terdapat dalam kromosom. gen - gen tersebut diwariskan dari induk tumbuhan kepada keturunannya. gen - gen tersebut akan mengatur pola dan kecepatan pertumbuhan serta perkembangan pertumbuhan.

Hormon
Hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan tumbuhan. hormon juga dikenal sebagai zat tumbuh. Berikut penjelasan beberapa hormon tersebut:
  1. Auksin Terdapat di embrio biji, meristem apikal, dan daun muda. Aukisn berfungsi merangsang pemanjangan batang; pertumbuhan ; diferensiasi ; dan merangsang pembentukan bunga dan buah.
  2. Giberelin terdapat pada meristem apikal akar, meristem apikal batang dan daun. Giberelin berperan dalam mempercepat perkecambahan biji ; pemanjangan batang ; terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji ; seta merangsang perbungaan.
  3. Sitokinin dihasilkan pada bagian akar dan diangkut ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam pertumbuhan akar ; merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel ; menghambat penuaan ; menghambat dominansi apikal ; dan mengatur pembentukan bunga dan buah.
  4. Asam Abisat terdapat pada daun, batang akar, dan buah.Asam abisat berperan dalam menghambat pertumbuhan ketika keadaan lingkungan tidak memungkinkan dan penutupan stomata selama kekurangan air.
  5. Etilen terdapat pada buah yang matang, batang, daun dan bunga yang sudah tua. Etlen berperan dalam pematangan buah dan pengguguran daun dan bunga
Air dan Mineral
Tumbuhan memerlukan air dan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Air dan mineral diserap dari dalam tanah oleh akar. Air berfungsi sebagai pelarut dan untuk fotosintesis. Mineral seperti, karbon, nitrogen, fosfat dan kalsium serta magensium berguna sebagai bahan pembangun tubuh tumbuhan.

Kelembaban
Kelembaban menunjukkan kandungan air dan udara. Bila kelembaban rendah, transpirasi akan meningkat sehingga penyerapan air dan mineral semakin banyak. Keadaan ini memacu laju pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Cahaya
Cahaya matahari sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Proses ini menghasilkan makanan yang dapat digunakan untuk mendapatkan energi dan membangun tubuh.

Metagenesis
Siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran keturunan (Metagenesis). Pergiliran keturunan meliputi fase gametofit dan fase sporofit.

Fase gametofit atau fase generatif merupakan tahap menghasilkan gamet haploid. Sedangkan fase sporofit atau fase vegetatif merupakan tahap menghasilkan spora.

Tumbuhan lumut dan paku mengalami pergiliran keturunan. Pada tumbuhan lumut, gametofit merupakan tahapan dominan dan dapat diamati. Sedangkan pada tumbuhan paku, Sporofit merupakan tahap dominan dan dapat diamati.

Posting Komentar untuk "Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan"